Yu Wanwan, putri angkat dari keluarga Yu, digunakan oleh orang tua angkatnya sebagai alat tawar-menawar untuk melunasi hutang judi besar saudara laki-lakinya Yu Huai, dan “dijual” kepada Xie Tingnan, seorang investor misterius dan kuat dari ibu kota. Dipenuhi kebencian terhadap keluarga Yu dan bertekad untuk melindungi dirinya sendiri, dia memasuki rumah tangga Xie—hanya untuk mendapati dirinya terjerat dalam gejolak emosi dan krisis keluarga yang sedang terjadi.

Tinggal di daerah kumuh kota kaya, Rudo dan ayah angkatnya Regto mencoba hidup berdampingan dengan penduduk kota lainnya, tetapi Rudo membenci pemborosan kelas atas. Mengabaikan peringatan dari orang -orang di sekitarnya, Rudo secara teratur mencari -cari melalui sampah kota untuk mencari sesuatu yang berguna atau berharga untuk diselamatkan dari "jurang" - lubang besar di mana sesuatu yang dianggap tempat sampah dibuang, termasuk orang. Ayah biologis Rudo adalah salah satu orang seperti itu, telah dilemparkan ke jurang setelah dia dituduh melakukan pembunuhan. Suatu hari, setelah bertemu dengan sosok misterius dalam perjalanan pulang, Rudo kembali untuk menemukan tubuh Regto yang sekarat di lantai. Dia segera ditemukan di tempat kejadian oleh pihak berwenang dan didakwa melakukan pembunuhan. Tidak ada yang percaya klaimnya tidak bersalah, dan dia dilemparkan ke dalam jurang. Alih-alih sekarat, bagaimanapun, ia mendapati dirinya di tempat yang aneh dan berbau busuk yang dikelilingi oleh monster yang terbuat dari sampah. Ketika Rudo diserang oleh monster tersebut, ia diselamatkan oleh seorang pria bernama Enjin, yang mengungkapkan dirinya sebagai "lebih bersih" —sebuah orang yang menggunakan senjata khusus yang disebut Vital Instruments untuk memerangi makhluk ini. Untuk membalas dendam pada orang yang membunuh Regto, Rudo dengan enggan menjadi lebih bersih untuk berjuang kembali dan keluar dari jurang.

Dikirim kembali ke masa mudanya, Win yang berusia 44 tahun mencoba untuk memenuhi impian almarhum temannya dengan memimpin band mereka ke sebuah kompetisi, takut dia akan kehilangan kacang lagi dan tidak pernah mengungkapkan perasaannya yang sebenarnya.